3 Bangunan Bersejarah di Indonesia yang Wajib Dikunjungi Grameds (Bagian 1)

Indonesia merupakan negara yang kaya akan suku, bahasa dan budaya. Seperti yang diketahui Grameds, negara ini memiliki sejarah yang panjang, mulai dari masa kejayaan dinasti di masa lalu hingga perjuangan rakyat untuk merebut kemerdekaan. Oleh karena itu, tidak heran jika Indonesia memiliki banyak peninggalan sejarah yang memiliki nilai sejarah, budaya, ilmu pengetahuan, dan seni yang sangat tinggi. Kali ini Eduteam akan membahas 20 bangunan bersejarah di Indonesia yang wajib dikunjungi oleh Grameds untuk berwisata dan juga untuk memahami sejarah Indonesia. yuk simak ulasannya di depo 25 bonus 25!

  1. Candi Prambanan

Candi Prambanan merupakan salah satu candi yang paling terkenal di kalangan masyarakat Indonesia, khususnya di Pulau Jawa. Klenteng yang terletak di Jl. Raya Solo – Yogyakarta Nomor 16, Kranggan, Bokoharjo, Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan candi yang terkenal dengan legendanya. Candi Prambanan sendiri dibangun pada abad ke-9 Masehi. Pembuatan Candi Prambanan dikenal sebagai persembahan kepada tiga dewa utama Hindu atau Trimurti yang terdiri dari Brahma, Wisnu dan Siwa. Menurut prasasti Siwagrha, Candi Prambanan dibangun sekitar tahun 850 Masehi oleh Rakai Pikatan. Pembangunan candi kemudian dikembangkan dan diperluas oleh Balitung Maha Sambu pada masa kerajaan Medang Mataram. Perkembangan awal terus disempurnakan oleh raja-raja Mataram Medang berikut seperti Raja Daksa dan Tulodong. Pembangunan terus diperluas hingga terdapat ratusan candi tambahan di sekitar candi utama. Pada masa kejayaannya, Candi Prambanan berfungsi sebagai candi agung tempat diselenggarakannya berbagai upacara penting. Selain itu, ratusan pendeta dan muridnya berkumpul di Candi Prambanan untuk mempelajari Veda dan melakukan ritual.

  1. Candi Borobudur

Candi Borobudur adalah candi Budha yang terletak di kota Magelang, provinsi Jawa Tengah. Candi Borobudur merupakan candi atau candi Budha terbesar di dunia. Karena kemegahan dan keagungannya, candi yang dibangun pada abad ke-8 ini telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai salah satu warisan budaya dunia (world heritage). Asal usul nama Borobudur tidak jelas, meskipun nama asli sebagian besar candi di Indonesia tidak diketahui. Nama Borobudur pertama kali ditulis dalam buku History of Java karya Sir Thomas Raffles. Nama Bore-Budur, dalam tata bahasa Inggris mengacu pada desa yang paling dekat dengan candi, yaitu Desa Bore (Boro). Sebagian besar kuil sering diberi nama sesuai dengan desa tempat mereka berada. Raffles juga menduga kata Budur mungkin ada kaitannya dengan istilah Buda dalam bahasa Jawa yang artinya purba yang berarti Boro purba. Namun, arkeolog lain berpendapat bahwa nama Budur berasal dari istilah bhudhara yang berarti gunung. Candi Borobudur masih diselimuti misteri, terkait siapa pendiri candi Borobudur dan apa tujuan awal dibangunnya candi ini. Banyak cerita dan kisah tentang candi Borobudur yang beredar, yang kini dikenal sebagai cerita rakyat setempat di slot gacor thailand.

  1. LawangSewu

Lawang Sewu bila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia berarti “seribu pintu”. Istilah sewu (seribu dalam bahasa Jawa) merupakan gambaran masyarakat Semarang mengenai banyaknya jumlah pintu yang dimiliki Lawang Sewu, meskipun jumlah pintunya tidak mencapai seribu, malah memiliki 429 lubang. Namun Lawang Sewu memiliki banyak jendela tinggi dan lebar yang membuat jendela ini terlihat seperti pintu.