Inilah Sejarah Benteng Fort Rotterdam Makassar

Inilah Sejarah Benteng Fort Rotterdam Makassar – Benteng Fort Rotterdam adalah cagar budaya di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) yang masih tetap terawat secara baik hingga kini. Bahkan juga Benteng Fort Rotterdam menjadi satu diantara icon wisata sejarah di Makassar. Benteng ini berdiri dengan kuat di tepi pantai Kota Makassar, persisnya di Jalan Ujung Pandang, Kelurahan Bulogading, Provinsi Sulawesi Selatan.

Dikutip dari document Balai Konservasi Cagar Budaya Sulawesi Selatan dengan judul “Nilai Penting Benteng Ujung pandang (Fort Rotterdam) Kota Makassar, Sulawesi Selatan”, diterangkan jika Fort Rotterdam dibuat pada era ke 16 yaitu situs slot di tahun 1545. Benteng ini dibuat oleh Raja Gowa X yang namanya I Manrigau Daeng Bonto Karaeng Lakiung atau Karaeng Tunipalangga Ulaweng.

Benteng Fort Rotterdam memiliki keunikan wujud bangunan yang unik dan berlainan dari benteng secara umum. Bila disaksikan dari ketinggian, wujud bangunan benteng ini seperti satu ekor penyu. Agar semakin mengenali Benteng Fort Rotterdam, berikut sejarahnya yang akan kamu ulas.

Sejarah Benteng Fort Rotterdam

Benteng Fort Rotterdam awalannya namanya Benteng Ujungpandang. Benteng ini dibuat di tahun 1545 oleh Raja Gowa X yang namanya I Manrigau Daeng Bonto Karaeng Lakiung atau Karaeng Tunipalangga Ulaweng.

Sebelumnya benteng ini berwujud segi-empat seperti benteng style Portugis. Material dasarnya ialah kombinasi batu dan tanah liat yang dibakar sampai kering.

Selanjutnya pada 9 Agustus 1634, Sultan Gowa XIV I Mangerangi Daeng Manrabbia atau Sultan Alauddin membuat dinding tembok dengan situs judi baccarat online batu padas hitam. Batu ini dihadirkan dari wilayah Gowa dan Takalar. Pada 23 Juni 1635, dibuat kembali dinding tembok ke-2 di dekat pintu gerbang.

Di antara tahun 1655-1669 Benteng Ujungpandang remuk dalam Perang Makassar. Waktu itu Belanda serang Kesultanan Gowa yang dipegang oleh Sultan Hasanuddin.

Puncak peperangan terjadi di tanggal 18 November 1667. Peperangan ini menyebabkan beberapa bangunan Benteng Fort Rotterdam remuk dan Kesultanan Gowa alami kekalahan. Sultan Hasanuddin pada akhirnya dipaksakan untuk tanda-tangani Kesepakatan Bongaya.

Sesudah sukses menaklukan slot server thailand winrate tertinggi Kerajaan Gowa, Gubernur Jendral Speelman selanjutnya membuat lagi benteng yang beberapa bangunannya telah remuk dengan style arsitektur Belanda. Benteng ini selanjutnya berbeda nama jadi Fort Rotterdam yang dari nama kota tempat kelahiran Speelman di Belanda.